JAKARTA - "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para Pahlawannya", merupakan kutipan yang sangat sering kita dengar di Republik ini. Hal tersebut juga menjadi motivasi bagi para Anggota DPRD Beltim untuk kembali memperjuangkan pengusulan gelar Pahlawan Nasional kepada H.AS Hanandjoeddin, seorang tokoh pejuang asal Pulau Belitung yang sebelumnya sempat tertunda, dikarenakan masih adanya kekurangan dokumen pendukung.
Memimpin Rombongan, Drs. Jafri, M.Si selaku Ketua Komisi III tersebut menyambangi dua lembaga di Jakarta yakni Mabes TNI AU dan Kemensos RI, bersama dengan Wakil Ketua Komisi Akhiruddin, A.Md serta Anggota Suparman, dan Yohendra. Turut hadir Amiruddin, S.Ag selaku Kepala Dinas Perpustakaan Beltim dan Haril M. Andersen sebagai Penulis buku "Sang Elang", yang menceritakan tentang sosok H.AS Hanandjoeddin.
Pada hari Kamis, tanggal 17 Juni 2021, mereka mengunjungi Mabes TNI AU yang diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Penerangan Mabes TNI AU Kolonel Budi Eko Pratomo bersama dengan Kolonel Sus Maylina Saragih selaku Kasubdis Sejarah beserta Jajaran Perwira lainnya. Pada kesempatan itu, Sekdispen Mabes TNI AU mengatakan sangat mendukung upaya dan perjuangan untuk mendapatkan gelar pahlawan kepada H.AS Hanandjoeddin. Kemudian mereka juga bersedia membantu proses pemenuhan kelengkapan dokumen yang diperlukan sebagaimana yang telah disyaratkan.
Dalam keterangannya, Jafri menyampaikan proses pengajuan gelar sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2017 yang lalu. Namun, di tahun 2019 Kementerian Sosial menyatakan status pahlawan atas putra Belitung tersebut ditunda karena dua syarat yang belum lengkap.
Dua syarat tersebut yaitu pertama data perjuangan H.AS Hanandjoeddin semasa berdinas aktif di Angkatan Udara serta data saat bergerilya di Malang Jawa Timur. Kedua yaitu data uraian mengenai perjuangannya dan peran H.AS Hanandjoeddin ketika menjabat sebagai Bupati Belitung. Dan karena itulah, mereka hadir meminta dukungan dari TNI AU untuk membantu melengkapi hal tersebut.
Kemudian Rombongan DPRD Beltim melanjutkan kunjungan ke Kementerian Sosial dan diterima oleh Direktur Pahlawan Joko Irianto. Senada dengan Dispen Mabes TNI AU, Pihak Kemensos juga menyatakan menyambut baik upaya DPRD Beltim untuk memperjuangkan kembali pengajuan H.AS Hanandjoeddin sebagai Pahlawan Nasional. Kemensos berharap kekurangan dokumen yang disyaratkan tersebut dapat dilengkapi dan disampaikan segera kepada mereka.
Lebih lanjut, Politisi Golkar Beltim itu juga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Pemkab Malang mengenai kelengkapan dokumen ini, sehingga memperlancar proses penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada H.AS Hanandjoeddin, yang merupakan putra asli Belitung kelahiran Badau. Selain itu Ia juga pernah menjadi Bupati Belitung dari tahun 1967 sampai 1972.
“Alhamdulillah kedua lembaga yang kami kunjungi, telah memberikan respon positif dan mendukung upaya kita bersama, yakni Masyarakat Pulau Belitung untuk mengusulkan kembali H.AS Hanandjoeddin sebagai Pahlawan Nasional. Penganugerahan ini sangat layak beliau terima, karena kontribusi, pengabdian serta perjuangan beliau yang begitu besar kepada bangsa dan negara maupun untuk daerah kita Pulau Belitung tercinta. Semoga apa yang kita lakukan ini, semakin memperlancar proses penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada H.AS Hanandjoeddin, yang merupakan menjadi kebanggan bagi kita semua", ujar Jafri menambahkan.