DPRD Kabupaten Belitung Timur melakukan Gelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait dengan masalah kelangkaan BBM dan masalah pendistribusian BBM di wilayah Kabupaten Belitung Timur pada hari Senin (11/2/2019).
Rapat Dengar Pendapat Umum yang digelar di Ruang Rapat DPRD Belitung Kabupaten Timur dipimpin Ketua DPRD Tom Haryono Harun, dan juga dihadiri Anggota DPRD Komisi 2 beserta anggota DPRD lainnya, Perwakilan Pemda, Perwakilan Polres Belitung Timur, Pihak Jober Pertamina, Pihak Pengelola Pendistribusian Mobil Tangki BBM PT. Pertamina Patra Niaga, Pihak SPBU serta pihak terkait lainnya.
Dalam pembahasan, Pimpinan Rapat menyampaikan situasi dan kondisi terkini di lapangan serta laporan dari masyarakat tentang kelangkaan BBM di Belitung Timur. Hal senada juga disampaikan oleh Anggota lainnya terkait hasil pertemuan dengan pihak terkait pada tanggal 15 Januari lalu serta fenomena kelangkaan dan sistem pendistribusian BBM.
Sementara itu saat ditemui usai rapat, Ketua DPRD Kabupaten Belitung Timur yang akrab disapa Tom menyampaikan rapat ini digelar supaya jelas penyebabnya BBM jenis Pertalite dan Premium sulit ditemui.
"Dari rapat tadi sudah diketahui ada keterbatasan armada dari jober ke SPBU-SPBU, kalau dulu ada katanya ada 22 unit kendaraan yang dipakai, sekarang ada kontrak baru dengan anak perusahaan dari pertamina yakni PT. Pertamina Patra Niaga, itu didalam kontraknya hanya boleh 10 unit yang boleh dioperasionalkan. Ini jelas tersendat, tapi mereka mengatakan sudah berusaha menyalurkan dengan 10 unit ini, untuk menyalurkan seperti 22 unit jadi terpaksa mereka bekerja siang malam jalan terus, ternyata dimasyarkat besoknya tidak ada BBM, ini lah yang membuat mereka juga bertanya-tanya kata mereka," ucap Tom.
"Itu harus dilaksanakan, berdasar pertemuan hari ini mereka akan melaporkan ke Pertamina di Palembang dengan pokok permasalahan di armada, kami juga akan mengirim Komisi 2 juga melakukan koordinasi dengan Pertamina Palembang, karena kalau kontraknya 10 kendaraan itu "nonsens" untuk pendistribusian keseluruh SPBU-SPBU dari 22 kendaraan, kalau kerja malam melanggar ketentuan, nanti di khawatirkan ada indikasi penyalah gunaan," ungkap Tom.
Sementara itu Diki Perwakilan Pihak PT. Pertamina Patra Niaga menyampaikan akan mengakomodir semua masukan dari hasil rapat, dan akan mencoba semaksimal mungkin.
"Karena ada pertimbangan juga kalau untuk penyaluran malam, jadi minggu ini kami usahakan bisa normal kembali," ujar Diki.
Sedangkan beberapa Pihak Pengelola SPBU di Belitung Timur menyebutkan bahwa kondisi pendistribusian BBM terganggu sejak awal Januari 2019.